Sekolah di Inggris? Siapa Takut?

Hampir semua dari kita pernah merasakan apa yang namanya sekolah. Baik itu SD, SMP, SMA, maupun Perguruan Tinggi. Kita juga pernah merasakan berbagai dinamika di sekolah, seperti berteman, ujian, belajar kelompok, termasuk -kalau beruntung- pacaran. Terkadang, kita merasa tidak puas dengan apa yang telah kita rasakan dan menginginkan sesuatu yang lebih menantang dan menarik diri kita: menempuh pendidikan di luar negeri.

Anda tentunya mengenal sebuah negara yang bernama Inggris. Sebuah negara kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu dan tergabung dalam perserikatan Britania Raya bersama dengan Irlandia, Skotlandia, dan Wales. Negara ini terletak di wilayah Eropa Barat, beriklim sedang, dan dikelilingi laut. Selain itu, Inggris juga memiliki sistem dan iklim pendidikan yang bagus, salah satu yang terbaik di seluruh dunia.

Bicara tentang pendidikan di Inggris, tentunya kita pernah berangan-angan melanjutkan pendidikan di sana. Beragam motivasi mewarnai angan-angan kita untuk bisa sampai ke sana. Mulai dari sekedar hobi seperti bermain sepak bola, sampai dengan mereka yang suka dengan sistem pemerintahan di Inggris dan ingin mencari tahu lebih banyak.

Saya sendiri pernah bercita-cita bersekolah di Inggris. Bahkan kalau boleh jujur, cita-cita itu sudah ada sejak saya masih SD. Alasannya pun simpel: Ingin nonton sepak bola secara langsung di Inggris. Sebuah alasan yang cukup sederhana, namun hal itu terus memotivasi saya untuk belajar dan mengenal Inggris lebih baik. 🙄

Jadi begini ceritanya, pada saat saya kelas 3 SD saya menonton Piala Dunia 1998 yang pada saat itu diselenggarakan di Perancis. Saya sama sekali belum tahu apa-apa soal Piala Dunia atau kompetisi sepak bola semacam itu sebelumnya. Saya hanya berpikir, sepak bola adalah sebuah permainan dimana satu bola diperebutkan oleh 22 orang, dan tim yang memasukkan paling banyak ke gawang lawan dialah yang menang.

Meskipun Inggris gagal menjadi juara di tahun 1998, tapi saya tertarik dengan gaya permainan mereka. Gaya mengalirkan bola dari kaki ke kaki secara cepat (Kick n Rush) cukup membuat lawan kerepotan. Saya selalu merasa bersemangat ketika melihat Inggris bertanding setelah Piala Dunia itu.

Setelah Piala Dunia berakhir, saya pun mulai intens mengikuti pertandingan-pertandingan Liga Inggris, atau yang biasa dikenal dengan England Premier League (sekarang Barclay’s Premier League) yang konon merupakan liga paling prestisius di dunia. Setelah mengikuti selama beberapa musim, saya mulai mengerti kenapa EPL disebut sebagai liga paling atraktif di dunia. Kompetisi yang ketat, jadwal yang padat, serta pola permainan yang cepat membuat saya jatuh hati pada kompetisi di negara ini. Pada tahap ini pula saya mengenal sebuah klub yang bernama Chelsea FC, sebuah klub yang berada di kota London dan bermarkas di Stamford Bridge.

Seiring berjalannya waktu, saya sampai di kelas 3 SMA. Pada jenjang ini, saya mendengar sebuah nama yang cukup menarik: University of Oxford. Oxford merupakan universitas terbaik dan tertua di Inggris. Tahun pendirian Oxford tidak diketahui, namun kegiatan belajar mengajar di sana dipercaya sudah ada sejak tahun 1096. Lulusan Oxford juga bisa dibilang sangat hebat. Sebut saja Stephen Hawking, Richard Dawkins (keduanya merupakan ilmuwan terkenal), J.R.R Tolkien (penulis Lord of the Rings), Indira Gandhi (mantan perdana menteri India), hingga Bill Clinton (mantan Presiden Amerika Serikat).

Diterima di Oxford tentu merupakan sebuah harapan dari siswa-siswi sekolah menengah seperti saya. Apalagi dengan prestasi dan prestise yang dimilikinya, kita berhak untuk merasa sedikit bangga jika bisa belajar di sana. Meskipun demikian, jangan lupakan bahwa persaingan di dalam dinding Oxford sangat ketat. Bagi yang tidak bisa meningkatkan kemampuannya akan tertinggal.

Mengetahui hal ini, saya merasa sedikit tertantang dan mendapat tambahan motivasi. Saya ingin tahu sejauh mana kapabilitas yang saya miliki, dengan cara memasang target masuk ke Oxford. Saya tahu target saya mungkin terlihat tidak realistis. Bagaimana mungkin saya bisa masuk ke perguruan tinggi sekelas Oxford? Meskipun demikian, bukan saya namanya kalau tidak memasang target yang tinggi dan berusaha mencapainya. 8)

Saya berusaha memperbaiki bahasa Inggris saya, meningkatkan kemampuan akademis saya, dan tentunya menabung buat bekal. Siapa tahu Tuhan memilih saya untuk mewakili Indonesia di Oxford? Siapa tahu ada beasiswa nyasar ke alamat rumah saya yang mengatakan bahwa saya diterima di Oxford? 😆

Meskipun saya belum berhasil menempuh pendidikan di Inggris untuk saat ini, saya cukup bangga dengan diri saya sekarang ini. Itu dikarenakan usaha saya selama ini ternyata bisa mengantarkan saya masuk ke institut favorit saya. Tetapi gagal bukan berarti saya berhenti. Saya masih tetap punya ambisi untuk melanjutkan pendidikan di sana, dan dengan impian masa kecil saya: nonton Liga Inggris langsung di stadionnya bukan dari layar televisi. We won’t know unless we try and figure it out, right? :mrgreen:

Disclaimer:
Logo Chelsea dari Ning.com
Logo dan Foto Oxford dari Wikipedia

Tentang Reinhart

Don't wait. The time will never be just right.
Pos ini dipublikasikan di Internasional, Lomba, My Interest, My Thoughts, Pendidikan, Sepak Bola dan tag , , , . Tandai permalink.

20 Balasan ke Sekolah di Inggris? Siapa Takut?

  1. titah berkata:

    taun 1998 sudah kelas 6 sd ya? hebat…

  2. Ah, typo. Maksudnya kelas 4 SD. 😕

  3. detx berkata:

    wah mamanya tau bener anaknya

  4. Cynanthia berkata:

    Saya sih alasan pengen ke Inggris sederhana aja: pengen liat tempat tinggal ortu saya selama di sana, yang konon… berbahaya. :mrgreen:

    Semoga berhasil buat kompetisi blog-nya bung. 😀

  5. @ detx
    Jelas, lah… (doh)

    @ Cynanthia
    Memang tinggalnya dimana? 😕

  6. Windu berkata:

    G kowe kei link nang emaile ta?

  7. Bisnis online berkata:

    mudah mudahan doa anda terkabul dan sukses selalu buat orang yang pantang menyerah thanks

  8. Ping balik: British Council Indonesia - NOW 60 » Blog Archive » Ini dia tulisan peserta

  9. Emang mau ambil jurusan apa ndu?
    persiapannya udah apa aja ni?

    saya do’akan semoga berhasil,,aamiin
    semangat!

  10. Anas berkata:

    Semangat ndu, semangat kuliah, biar ke inggris..

  11. Faye berkata:

    aaaah.. ini ga masuk 10 besar juga ya
    ga jadi dapet macbook (ninja)

  12. NobodyKnowsMe。 berkata:

    sekolah di luar negri kudu siap mental yg pastinya. Adaptasi lagi *ah males*, temen baru *asik pol*, pemandangan baru *uenak tanteee*.

    pergaulan dunia sana nakutin menurutku

  13. vito berkata:

    wow. .
    cool. .
    I wanna going to England. . .
    huh. .
    But, I don’t have much money to going to England. .
    hhahaha. .
    But, I wish I will go there. .
    amien. .

  14. kartun berkata:

    Wha… jd pengen nh ke Oxford..
    *inget ama guyonan temen ttg Om Bernard-penjual lombok n London* 😀

    wah, pasti asyik banget kalo bisa sekolah di sana…. 🙂 *membayangkan*

  15. alin.aun berkata:

    Oh My God! Dunia ini sempit.

    Gue nemu blog yang pemiliknya punya cita-cita ke Oxford. Biasanya orang yang mau ke Oxford punya keinginan untuk Ke Harvard juga.

  16. grandchief berkata:

    Menarik sekali memang bila bisa sekolah ke Inggris apalagi di Oxford 😀

  17. faza berkata:

    nice………………………………….^_^b……………………..

  18. Fahmi berkata:

    saya juga pengen sekolah or kerja di Inggris….

  19. Banyak kok yang pingin kayak gitu, tinggal usaha kita aja yang membedakan 😀

  20. sheilla berkata:

    Waaa nemu blog ini, aku jadi makin terinspirasi masuk ke oxford. Nice banget. Semogalah aku dapet beasiswa masuk ke oxford

Tinggalkan komentar