Menjadi ‘Dokter’ Tanpa Kuliah

Wah, saya sedang ndak ada kerjaan nih, jadi iseng-iseng aja ikut kontes tentang E-Narcism yang diadakan oleh Bung Pitra™. Jadi gini, kita disuruh nulis tentang teman, orang tua, pacar, saudara, tetangga kita, siapa saja (asal bukan diri sendiri, pemilik blog MediaIde, atau figur politik yang sedang berkampanye), bagaimana dia memanfaatkan internet untuk gaul dan eksis. Hadiah utamanya lumayan, iPod Nano 8 GB. *imagine it, 8GB! Bisa diisi apa aja coba*

Saya bingung mau nulis siapa. Lha wong teman-teman saya terkenal semua, je, justru saya yang ndak terkenal. Akhirnya saya memilih menulis tentang ibu saya; karena ibu saya punya cara yang unik dan keren untuk gaul dan eksis di internet.

Ibu saya, Titah Rahayu, seorang editor majalah mingguan berbahasa Jawa Jaya Baya dan sudah bekerja di sana lebih dari 15 tahun. Ibu baru berkenalan dengan internet pertengahan tahun 2005. Pada saat itu, beliau menemukan sebuah berita di koran tentang Anne Ahira yang tiap bulan mendapat penghasilan ribuan dollar dari internet. Karena tertarik, ibu pun belajar membuka dan mengenal internet .

Titah & Rumah Kanker

Ibu dan komputer butut, modalnya dalam membangun rumahkanker.com.

Ternyata kemudian ibu menemukan berbagai hal yang menakjubkan baginya. Tidak saja berbagai peluang cari uang di internet, yang sebelumnya tak pernah terbayang sedikit pun olehnya.  Seiring berjalannya waktu, ibu semakin mengenal berbagai  kegunaan internet, antara lain untuk mencari berbagai informasi dan juga berhubungan dengan orang-orang lain.  Ibu mulai mengikuti beberapa milis dan forum untuk menambah pengetahuan, juga memanfaatkan berbagai kemudahan yang ditawarkan internet misalnya googling, e-mail, chatting, dan lain-lain.

Ibu pun mulai asyik belajar sana-sini. Saking asyiknya sampai lupa kalau koneksi internetnya masih menggunakan Telkomnet Instan. Tak heran kalau selama beberapa bulan tagihan telepon rumah yang biasanya hanya di kisaran 100 ribu rupiah, tiba-tiba membengkak menjadi 700 ribu rupiah! 😯

Pada pertengahan tahun 2006 kegiatan berinternet ibu berkurang karena selama berbulan-bulan harus merawat nenek yang menderita kanker. Sejak menunggui operasi dan rawat inapnya di rumah sakit, merawat di rumah, hingga mengantar kontrol ke dokter maupun melayani berbagai pernak-pernik keperluan nenek (membuat masakan khusus, menyuapi, mengatasi keluhan-keluhannya, bahkan sampai… membersihkan kotorannya).

Ibu jadi tahu bagaimana berat dan sulitnya merawat orang yang sedang menderita kanker. Ibu butuh informasi lebih banyak mengenai kanker, lantas browsing di internet. Astaga… ternyata belum ada satu pun situs berbahasa Indonesia yang membahas mengenai kanker. Padahal kemampuan bahasa Inggris ibu sangat pas-pasan. Namun apa daya, karena butuh, informasi dalam bahasa Inggris pun terpaksa dicernanya dengan susah-payah. 😕

Pengalaman merasakan beratnya merawat penderita kanker dan sulitnya mencari informasi berbahasa Indonesia tentang kanker itu akhirnya mengilhami ibu untuk berbagi informasi yang diperolehnya kepada orang lain. Ibu mulai berpikir untuk membuat website sendiri.

Ibu bukanlah seorang yang jago programming, sedikit pun beliau tidak paham. Jangankan programming, istilah HTML dan CMS-pun belum pernah mendengar. Tetapi ibu menyukai tantangan dan tidak segan belajar. Setelah bertanya sana-sini pada teman-teman yang dikenalnya di internet, akhirnya bulan Desember 2006 ibu memutuskan untuk belajar Joomla dan membuat situs rumahkanker.com.

RumahKanker.com

rumahkanker.com: artikelnya bagus-bagus lho!

Walaupun awalnya terseok-seok bekerja sendirian dengan metode ngawur and error, perlahan tapi pasti rumahkanker.com berkembang dan mendapat sambutan baik dari para penderita kanker maupun keluarganya. Di situs pertamanya itu ibu menulis banyak artikel mengenai segala hal terkait kanker, dari pencegahan, pengobatan, perawatan, mengatur diet, bagaimana mengatasi efek samping yang timbul, dan lain-lain. Juga memberi ruang bagi sesama penderita atau keluarga penderita kanker untuk saling curhat, saling berbagi masalah, dan saling berbagi dukungan dalam sebuah blog khusus.

blog.rumahkanker.com

blog.rumahkanker.com, khusus untuk curhat

Ibu sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan medis. Namun kemauan ibu untuk belajar dari internet, dari buku-buku, dari berbagai pelatihan dan seminar, membuat ibu tampil bak pakar kanker di situsnya. Tidak jarang ada pengunjung yang mengira bahwa ibu adalah seorang dokter. Kata beliau sih, lumayan, ada yang ngasih gelar dokter gratis meskipun hanya di internet. :mrgreen:

“Kepakaran” ibu tidak hanya diakui oleh pengunjung situsnya yang berlomba-lomba konsultasi melalui blog.rumahkanker.com, tetapi juga diakui oleh Institut Pertanian Bogor yang 31 Mei 2009 lalu mengundang ibu menjadi salah satu narasumber seminar mengenai kanker otak bersama para dokter spesialis kanker dari RS Dharmais, RS Cipto Mangunkusumo, dan RS Budi Asih Jakarta.

Tidak itu saja. Tanpa dinyana-nyana, pada bulan Agustus 2008  situs rumahkanker.com terpilih menjadi nominasi E-Learning Award 2008 yang diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional (Pustekkom Depdiknas) untuk kategori Blog Edukatif.  Pada Februari 2009, Ibu juga mendapat pemberitahuan bahwa blognya mendapat penghargaan Internet Sehat Award untuk kategori Family Blog dari ICT Watch. Ibu bahkan tidak tahu siapa orang baik hati yang telah mengusulkan atau mendaftarkan situs/blognya mengikuti kedua penilaian itu.

Meskipun situs rumahkanker.com dibuat murni untuk kepentingan sosial, namun setelah setahun berjalan, ternyata cukup banyak permintaan iklan yang masuk. Ibu mempertimbangkan permintaan itu, tetapi bersikap sangat selektif. Ibu menerapkan standar yang cukup ketat dalam pemasangan iklan di situs beliau. Tidak sembarang iklan diterima. Ibu selalu mengecek terlebih dahulu apakah produk yang akan diiklankan cukup bermutu dan memang berguna untuk penderita kanker atau tidak. Bagi ibu uang bukanlah tujuan utama, melainkan bagaimana bisa membantu para penderita kanker, dan melindunginya dari kemungkinan penipuan (kalau ada).

Ibu merasa bahagia bisa membantu orang lain. Kebahagiaan karena merasa berguna buat orang lain ini akhirnya membuat ibu lupa dengan tujuan awalnya mengenal internet, yaitu mencari uang. Walaupun secara pribadi akhirnya ibu bersahabat dengan Anne Ahira –internet marketer paling menonjol di Indonesia– namun keinginan mencari uang di internet seolah hilang begitu saja, tertutup oleh kepuasan bisa berbagi kepada orang lain.

PS:
Sudah tentu ibu juga gaul lewat Twitter dan Facebook, punya blog pribadi, tapi kata ibu itu semua ndak terlalu penting. Tangis dan penderitaan para penderita kanker lebih “memanggil” jiwa ibu, dan ibu lebih memilih untuk eksis bersama mereka.

Teruslah berbagi, Bu, semoga mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang sudah Ibu berikan. 🙂

Buat semuanya, ayo ikuti Kontes E-Narcism, Gaul dan Eksisnya si Teman di Internet, dan menangkan 6 buah iPod persembahan dari Bhinneka.com dan 24 t-shirt E-Narcism dari Grin Clothing. :mrgreen:

Tentang Reinhart

Don't wait. The time will never be just right.
Pos ini dipublikasikan di Lomba, My Interest dan tag , , , . Tandai permalink.

40 Balasan ke Menjadi ‘Dokter’ Tanpa Kuliah

  1. detx berkata:

    termasuk aku ndu yang ngira bu titah itu dokter, dulu jaman kamu masih SMA! wkkwwkwkwkw…

  2. Satrio berkata:

    wuah… ibunya bener2 rokenrol byanget!!!

  3. mastongki berkata:

    Ini dia… inspiratif! Saya suka 😀
    biarpun tidak narsis di internet tapi tetap eksis dan memberi manfaat kepada sesama, salut. Salam buat Ibu Anda ya…

  4. potato berkata:

    Ibunya hebat sekali ya. Salut banget, inspiratif 🙂

  5. @ detx
    Iya, saya masih ingat. Dulu itu sampeyan juga ndak percaya pas saya kasih tau kalau ibu itu ndak ada latar belakang medis.

    @ Satrio
    Bener, saya aja sampai kaget bisa seperti itu.. :mrgreen:

    @ mastongki
    Iya, nanti saya sampaikan… 🙂

  6. @ potato
    Terima kasih… 🙂

  7. Ihwan berkata:

    Wah ibu yang luar biasa, keren sekali… anak muda harus malu nih kalau masih malas-malan 😛

  8. Titah Rahayu berkata:

    @ Reinhart Velatrache
    Baru tau, ternyata kamu bangga pada ibumu to Nak? Ibu doakan menang deh! 🙂

    @ detx
    Terima kasih telah mewisuda saya jadi dokter, bahkan setelah kita kopdar! Sebegitu meyakinkankah? Wkwkwkwk….

    @ Satrio
    Rokenrol itu artinya berguling-guling di batu? Sakit dong!
    *Kan di atas sudah ditulis bahasa Inggris saya payah!*

    @ mastongki
    Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh… matur nuwun…

    @ potato
    Ini dia. Saya paling gak tahan kalau dipuji. Harus beli helm yang lebih besar nih!

    @ Ihwan
    Makasih. Memang saya luar biasa keren. *Ini lomba narsis kan, ya?*

  9. spartax berkata:

    sueer,,,, ibumu memang hebat, memanfaatkan internet tidak untuk sekedar gaul dan eksis semata, tapi berguna bagi banyak orang yang sedang menderita. Datang sebagai sahabat dan menemani yang sedang mengalami cobaan berat dalam hidupnya…

    tidak banyak yang sanggup melakukan itu dan secara konsisten menjalaninya sampai sejauh ini, rumahkanker.com adalah salah satu contohnya.

    salut buat ‘dr’ Titah R 🙂
    & for you,
    semoga sukses dengan kontesnya …

  10. Titah Rahayu berkata:

    Thanks Spartax untuk testimoninya. Kayaknya perlu aku jelasin juga di sini peran besarmu dalam membangun rumahkanker.com; saat kau begitu sabar, setia, n baik hati memperbaiki rumahkanker yang kadang kacau balau kena jurus ngawur n errorku. Thanks friend (to all: teman yang luar biasa ini aku kenal di internet juga), God bless U. 🙂

  11. aming aminoedhin berkata:

    selamat buat bu dokter baru dari negeri kayangan. yang pasti, meski butut komputernya, tapi manfaat yang diusung dari rumahkanker itu sangatlah buaaanyaakk dan tentunya bagi khalayak! selamat bu dokter yang ayu!

  12. lumayan lah , bagus banget artikel nya jeng , nambah knowledge dech

  13. ferry koto berkata:

    BU titah,… Maju terus… Ibu ini memang luar biasa… dan layak di appreasiasi perjuangannya…

  14. @ aming aminoedhin
    Semoga masyarakat semakin aware tentang kanker.

    @ grosir aksesoris wanita
    Euh, `jeng`? ^^a

  15. -tikabanget- berkata:

    waahh..
    belajar joomla sendiri..
    salut buat ibu.. ^^

  16. Hanster berkata:

    Kreeennn…
    Kisah yg inspiratif

  17. Ping balik: Media Ide » Blog Archive » Pemenang Hadiah Utama Kontes E-Narcism

  18. entah1982 berkata:

    selamat akhirnya menang kontes e narsisme

  19. Kanglurik berkata:

    Wah iklhas bget kalah ama sampeyan maz. anknya keren ibunya juga tuambh keren.

    Buat ibu titah tmbah sukses ya,mbok ibu saya diajarin.:-D

  20. neng®atna berkata:

    hebat banget! wah, asik juga direview dan yg mrvwie dapat hadiah. keep blogging.
    artikel terkait >> http://nengratna.blogspot.com/2009/09/bungsu-konklusi-sederhana-dari.html

  21. Titah berkata:

    Eh, menang yah?! Selamat ya, Nak. Kok ga kabar-kabar? Takut disuruh nraktir pa? Wkwkwkwk…!
    Buat yang laen: makasih buanyak atas dukungannya, sanjungannya (ehm… mabok nih!), yg terpenting minta doanya semoga saya dimudahkan Allah dalam membantu sesama, amin…

  22. warm berkata:

    ah, salam salut buat ibumu ya

  23. Pitra berkata:

    Pandu,

    Tolong dong email ke saya KTP dan nomor telponnya. Biar bisa saya pakai untuk lampiran pengambilan hadiah ke Bhinneka.com.

    thx ya.

  24. masoglek berkata:

    wow, kisanya mengharukan, eh selamat menikmati hadiahnya ya

  25. chiil berkata:

    keren bgt!!!! perjuangan seorang ibu yg luar biasa
    😀

  26. @ -tikabanget-
    Iya, nih. Saya jadi kalah. Padahal belajar joomla-nya saya duluan. 😐

    @ sagung
    Wah, jangan bilang ke saya, bilang `yahud`-nya ke ibu aja… :mrgreen:

    @ Hanster | b4nch4 | entah 1982
    Terima kasih… 🙂

    @ Kanglurik
    Ah, saya ndak sekeren itu, kok. ^^a

    @ neng®atna
    Hehehe… makasih banyak… :mrgreen:

  27. @ Titah
    Lah, bukannya situ juga barusan dapet DVD player geratis? 😕

    @ warm
    Iya, sudah saya sampaikan…

    @ Pitra
    Sudah saya kirim. Jadi, kapan datangnya? :mrgreen:

    @ masoglek
    Iya, terima kasih..

    @ chiil
    Nanti saya sampaikan. 🙂

  28. Anung berkata:

    Dear Mas Gilas, Dan Mbak Titah.

    Salut!!!
    Dan mari lanjutkan perjuangan!

    Thanks

    Anung

Tinggalkan komentar