Kartun Nabi Muhammad dan Ancaman terhadap Keberadaan Komunitas WordPress.com Indonesia

Belakangan ini, kita dihebohkan tentang kemunculan kartun Nabi Muhammad dalam bahasa Indonesia. Kartunnya seperti apa, saya tidak akan menyebutkan dalam post ini. Kalau Anda ingin tahu, ada beberapa referensi situs dan blog yang memuat tentang hal yang sama. Saya disini hanya membahas tentang dampak dari kejadian itu.

Sabtu kemarin, saya melihat dari salah satu TV nasional bahwa pemerintah mengancam akan menutup, atau minimal memblokir, situs-situs yang memuat kartun yang menghina Nabi umat Islam tersebut. Karena kasus tersebut muncul dari salah satu blog di WordPress[dot]com, maka bukan tidak mungkin nasib WordPress di Indonesia akan sama seperti di Turki.

Meresahkan? Tentu. Mengkhawatirkan? Jelas. Tapi di balik semua itu, apakah pemerintah Indonesia berani memblokir WordPress dari netter Indonesia? Karena WordPress sendiri merupakan salah satu layanan blog yang paling banyak digunakan di Indonesia, bahkan dunia. Belum jelas apakah yang diblokir hanya WordPress[dot]com ataukah WordPress[dot]org juga akan diblokir. Yang jelas, pemblokiran tersebut akan menyulut berbagai tanggapan dari blogger-blogger Indonesia.

Blog selama ini identik dengan kebebasan berpendapat. Tapi, entah kenapa saat ini terdapat beberapa blogger yang kurang bertanggung jawab. Mereka merasa bahwa blog merupakan dunia-tanpa-aturan. Dunia yang sangat bebas. Di satu sisi hal itu memang benar, tapi di sisi lain ada aturan yang tak tertulis.

Rasanya kasus ini hampir sama dengan kasus film Fitna beberapa waktu lalu, yang mengakibatkan diblokirnya YouTube untuk sementara. Beberapa oknum dalam pemerintahan berpikiran bahwa mungkin tidak hanya satu blog saja yang memuatnya. Mungkin ada beberapa blog. Atau kalau mau lebih ekstrim, mungkin semua blog di WordPress memuat itu. Mereka seolah tidak mau menyelidiki dampak dari keputusan mereka.

Apabila WordPress, atau lebih luasnya blog, benar-benar diblokir, bisa dipastikan blog–blog yang bagus tidak bisa diakses dan para blogger yang berkualitas kehilangan lahan untuk menuangkan pemikirannya. Tidak berhenti sampai disana. Apabila dampak ini merembet hingga blog yang berbayar, maka mereka yang memiliki hosting sendiri tidak bisa masuk ke blognya bahkan bukan tidak mungkin penghasilan mereka terputus karena blog yang mereka miliki digunakan untuk mencari penghasilan tambahan. Padahal, mereka sudah menghabiskan uang untuk membayar domain dan hostingnya. Kalau sudah begini, siapa yang salah?

Sebenarnya, pihak WordPress sendiri pun sudah menutup paksa blog tersebut. Karena seperti tercantum dalam Terms of Service WordPress, blog yang dibuat tidak boleh berisi konten yang menghina suatu kaum, pencemaran nama baik, dan rasis. Jadi bisa kita lihat bahwa rencana pemblokiran “situs-situs yang bertanggung jawab” sangat tidak beralasan. Pihak WordPress sendiri tidak berencana untuk mengembalikan blog yang sudah dihapus tersebut.

Memblokir WordPress? Pikirkanlah lagi wahai bapak-bapak yang duduk di kursi pemerintahan. Jangan ada lagi keputusan yang merugikan salah satu pihak seperti pemblokiran YouTube dan Multiply dulu. 😉